Ayo minum cucu!


Minum cucu? yeah...!! siapa si yang ga pernah minum susu? Dari adek bayi sampe kakek-kakek tua renta pun masih ada yang betah minum susu. Susu memang menyehatkan bagi tubuh kita (dan menyehatkan pikiran bagi orang2 tertentu).
Trus kenapa? Critanya begini, beberapa hari yang lalu, tanggal 7 Oktober kalo g salah, kampung saya ada syawalan. Baru kali ini syawalan diadakan malam hari di tengah suatu lapangan sepakbola. Lapangan sepakbola?? iya anda benar. Untung saja syawalannya dilakuin malam hari, mungkin kalau siang hari bakalan ada peserta syawalan yang masuk rumah sakit dengan indikasi muka rata tertampol bola. Kalau muka anda banyak jerawatnya, bole dicoba tuh, haha. Uniknya lagi, instalasi penerangan yang digunakan saat itu adalah lampu teplok dan sejenisnya. Bayangin aja, syawalan di tengah lapangan dengan cahaya mendrip-mendrip. Kalau yang masih muda sih nyantai aja, tapi kalau yang sudah tua renta yang matanya berkatarak akut dan belum pernah piknik ke dokter YAP bagaimana hoi?? Mungkin maksud panitia memang bagus, mengkondisikan suasana supaya lebih akrab, hangat, romantis, dll.

Saat syawalan berlangsung, aku jadi juru rekam gambar bergerak, cameramen maksudnya. Tapi karena aku ditunjuknya secara instan sebagai cameramen, aku merekam tanpa bantuan tripod. Ternyata susah sekali saudara-saudara!!! Handycam kecil dalam genggaman yang hanya mengandalkan pencahayaan lampu teplok. Saya merekam segala kejadian yang sarat akan guncangan karena nontripod dan tersandung-sandung batu, maklum lah, lapangan sepakbola kelas bulu isinya ada batu-batunya gitu. Tak terasa sudah lama merekam, acara pun menginjak ke bagian ceramah syawalan. Weleh-weleh, ternyata ceramahnya menggunakan bahasa jawa, padahal pesertanya banyak juga yang bukan orang jawa. Ah tapi gapapa, aku yang penting dong, hahaha(ketawa bangga jadi wong jowo). Isi ceramah ya gitu-gitu aja diselingi dengan beberapa lelucon buat kalangan orang tua. Sampai pada si penceramah bilang “…tiyang ingkang lambene landhep lan omongane gawene gawe lara ati marang wong liya menika pas tasih bayi mboten cekap anggene ngombe susu asi…” heh?? Apa maksudnya? Sebentar ya saya translate dulu, “…orang yang omongannya suka membuat sakit hati orang lain pasti waktu kecil tidak diberi susu asi yang cukup..” yah begitulah intinya. Apa benar pak penceramah? Kalimat tadi tidak selanjutnya dijelaskan secara rinci kenapa begitu, hanya diselingi dengan beberapa tawa kecil dari pak penceramah. Aku pikir itu adalah salah satu dari beberapa joke yang dia lontarkan, atau mungkin memang mitos yang ada pada orang-orang tua jaman dulu, atau bahkan hanya sekumpulan kata tidak berguna yang dipakai ketika pak penceramah kehilangan ide.

Jikalau kekurangan asi menjadikan seseorang berkata menyakitkan hati (nylekit) dianggap sebagai mitos, pasti ada sebab musabab dan alasan. Tapi bisa saja jika ditinjau dari sudut pandang ilmuan, yaitu bahwa susu asi berperan penting dalam perkembangan otak sang bayi. Probabilitas kecerdasan dari bayi cukup asi pasti lebih tinggi dari bayi seret asi. Nah, berdasar dari itu dapat kita tarik suatu hubungan antara omongan nylekit dan susu asi. Omongan nylekit pasti merugikan kedua belah pihak yang saling omong,mulai dari sakit hati, berantem, desperate, seteress, sampai bunuh diri dan saling membunuh pun bisa terjadi. Orang yang melontarkan sesuatu omongan yang dapat merugikan orang lain pasti tidak bisa berpikir panjang akan apa yang terjadi selanjutnya (kecuali jika dengan sengaja dengan tujuan tertentu me-nylekit-i orang). Sedangkan orang yang tidak dapat berpikir panjang dapat dikatakan bahwa dia kurang cerdas. Nah, kita tahu bahwa susu asi dapat mencerdaskan sang buah hati. Maka, dapat disimpulkan bahwa orang yang omongannya suka membuat hati sakit, mungkin orang itu kurang susu asi.

Maka dari itu mulai sekarang berlomba-lombalah minum asi!!! Tapi buat adek bayi aja, kalo buat kalian yang udah tua ya jangan nyerobot jatah adek bayi ya …

1 comments:

tyas wirani said...

hha. ternyata itu toh yang malem-malem. hhe.

kayanya mitos-mitos jawa jadul tu kaya ngomongin A terus tiba-tiba langsung loncat ngomongin Z. hhe. yah mungkin di antara A dan Z ini kita yang mesti kudu buktiin, bener kagag. dan kenapa kok bisa begitu.

btw, ako enggag begitu suka minum susu. apalagi susu segar. marai beser mass..